Kepribadian
Sehat
kondisi kesehatan mental bukanlah
sesuatu yang absolut. (Sadli: 1994). Tidak ada garis pemisah yang jelas antara
sehat dan sakit, atau tidak mudah untuk membagi anggota masyarakat dalam dua
kelompok yang jelas berbeda, mereka yang harus berada dalam rumah sakit jiwa
dan mereka yang tidak perlu disana. Kerena membahayakan diri kita pada
waktu-waktu tertentubisa menunjukan sifat atau pola prilaku yang bila berjalan
secara terus menerus menyebabkan kita menjadi calon penghuni rumah sakit jiwa.
Dalam psikolog terdapat tiga teori tentang kepribadian sehat
yaitu teori kepribadian psikoanalisis, Behavioristik, dan Humanistik.
a. Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu
bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun
Freud (1856-1938). Freud mengembangkan
teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan
konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan
apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang
mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. Psikoanalisis mempunyai metode
untuk membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam ketidaksadaran ini,
antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas. Teori Psikologi
Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi
psikis yang sangat dinamis yaitu Id, Ego dan Super Ego dengan Id merupakan
bagian palung primitif dalam kepribadian, Ego merupakan bagian “eksekutif” dari
kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan.
Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi
untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan
kenyataan dan Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat
yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego
merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu
itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Dalam Teori Psikoanalisa freud mengemukakan bahwa manusia
itu di pengaruhi dan dimotivasi oleh dorongan alam sadar dan alam tidak sadar
serta alam bawah sadar.
Berikut merupakn tingkat-tingkat kesadaran pada manusia
1.
Tingkat sadar atau kesadaran (conscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dapat
disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain.
2.
Tingkat prasadar (preconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan
gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari hanya apabila individu
memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan yang telah
dipelajari, dan lain-lain.
3.
Tingkat tidak disadari (unconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan
gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul
misalnya dalam dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan,
harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai
dengan norma masyarakat, dan lain-lain.
Kepribadian yang baik menurut psikoanalisis adalah jika
individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah. Belajar mengatasi
tekanan dan kecemasan, serta keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id
dan ego.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
1.
Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika
individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2.
Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan,
dengan belajar
3.
Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari
superego terhadap id dan ego
4.
Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada
mentalnya
5.
5.Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai
dorongan dan keinginan
b. Kepribadian
Sehat Behavioristik
Behaviorisme juga disebut
psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran
merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada
studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati.
Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson
(1879-1958)
Teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan
lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku
dan semua bentuk tingkah laku manusia. Pavlov, Skinner, dan Watson dalam
berbagai eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan
terhadap tingkah laku. Semua tingkah laku termasuk tingkah laku yang tidak
dikehendaki, menurut mereka, diperoleh melalui belajar dari lingkungan.
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting:
1.
Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan
sebagai elemen dari perilaku
2.
Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari
pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada
perilaku yang bersifat bawaan.
3.
Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya,
tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang.
c. Kepribadian Sehat
Menurut Aliran Humanistik
Humanistik mulai muncul sebagai
sebuah gerakan besar psikologi dalam
tahun 1950-an. Aliran humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog
terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers Menurut aliran
humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat
adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang
terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah
mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap
individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala
sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan
kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri dan mengatualisasikan
diri.
Menurut Abraham Maslow Orang yang sehat secara Psikologis
adalah orang yang terpenuhi akan kebutuhan-kebutuhan ini
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
2)
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs
/ the security needs)
3)
Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and
belongingness needs)
4)
Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem
needs)
5)
Kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
KEPRIBADIAN SEHAT
MENURUT PENDAPAT ALLPORT , CARL ROGERS, MASLOW DAN FROMM
Kepribadian sehat
menurut Allport
Menurut allport , manusia yang
matang secara fisilogis memiliki karakteristik berupa perilaku proaktif, yaitu
mereka mampu bertindak secara sadar dalam lingkungannya melalui pendekatan-pendekatan
yang baru dan inovatif, serta membuat lingkungan mereka memberikan respona
terhadap mereka. Perilaku proaktif tidak hanya sekedar mengurangi tekanan,
namun juga untuk membentuk tekanan baru.
Pribadi yang sehat biasanya mempunyai masa kecil yang
relatif tidak traumatis walaupun pada tahun-tahun berikutnya mereka dapat
menghadapi konflik dan penderitaan. Orang-orang yang sehat secara psikologis
tidak terbebas dari kelemahan-kelemahan ataupun keanehan-keanehan yang membuat
mereka unik. Selain itu, usia juga tidak diperlukan untuk kedewasaan, walaupun
manusia sehat kelihatan menjadi lebih dewasa saat mereka bertambah umur.
Allport mengidentifikasikan enam kriteria kepribadian
matang:
˗ Kriteria
pertama adalah perluasan perasaan diri.pribadi yang matang terus mencari untuk
dapat mengindentifikasi diri dan berpartisipasi dalam kejadian yang terjadi
diluar diri mereka.mereka tidak berpusat pada diri mereka sendiri
(self-centered) serta mampu untuk melibatkan dalam masalah dan aktivitas yang
tidak terpusat pada diri mereka dan mampu merencanakan masa depan.
˗ Kedua,
kepribadian yang matang memiliki karakter berupa “hubungan yang hangat dengan
orang lain”. Mereka mempunyai kapasitas untuk mencintai orang lain dalam
cara-cara yang intim dan simpatik dengan orang lain. Tentu saja, hubungan yang
hangat sangat bergantung pada kemampuan seseorang untuk memperluas perasaan
diri mereka.
˗ Ketiga,
penerimaan diri atau keamanan emosional. Pribadi yang matang menerima diri
mereka apa adanya, dan memiliki apa yang disebut keseimbangan emosional.
Manusia yang sehat secara psikologis tidak akan menjadi terlalu sedih apabila
terhadap hal-hal yang berjalan diluar rencana atau saat mereka hanya ”mengalami
hari yang buruk”. Mereka tidak akan terus berkutat dengan gangguan-gangguan
kecil, Serta menyadari bahwa rasa frustasi dan ketidaknyamanan merupakan bagian
dari hidup.
˗ Keempat,
manusia yang sehat secara psikologis juga memiliki persepsi yang realistis
mengenai lingkungan sekitarnya. Mereka tidak hidup di dalam dunia fantasi atau membelokakan kenyataan agar
sesuia dengan harapan mereka.
˗ Kelima,
insight dan humor. Pribadi yang matang mengenal dirinya sendiri, sehingga
mempunyai kebutuhan untuk mengatribusikan kesalahan dan kelemahannya kepada
orang lain. Mereka juga mempunyai selera humor yang tidak kasar, yang
memberikan mereka kapasitas untuk menertawakan diri meraka sendiri daripada
bergantung pada tema-tema seksual atau kekerasan untuk membuat orang lain
tertawa. Insight dan humor sangat berhubungan, serta merupakan aspek-aspek dari
hal yang sama, yaitu pemahanman diri.
˗ Keenam,
filosofi kehidupan yang integral atau filsafat hidup, manusia yang sehat
mempunyai pandangan tersebut, insightmereka akan menjadi kosong dan gersang,
serta akan memiliki humor yang dangkal dan sinis. filosofi kehidupan yang
integral dapat berupa sesuatu yang meraskan bahwa orientasi religius yang
matang merupakan komposisi yang penting dalam kehidupan pribadi yang sangat
matang.
KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ROGERS
Menurut Rogers pribadi yang sehat
adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara
mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa.
Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat
memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi
”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi dibalik topeng atau
berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya.
Rogers menjelaskan
teori kepribadian sehat, yaitu:
A. Perkembangan
Kepribadian “SELF”
Self adalah apa yang manusia
rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan
relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality
self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada
diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara
persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan
realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan
ideal self tidak terlalu jauh.
Self merupakan satu-satunya
struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui
deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu
serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten.
Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self
dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self
menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya
menjadi bagian dari dirinya. Misalnya, orang mungkin memandang dirinya sebagai;
“saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hari, dan menarik”. Alwisol (2006: 322)
B. Peranan Rogers
dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Positive regards, suatu kebutuhan
yang memaksa dan meyerap, dimiliki semua orang, setiap anak terdorong untuk
mencari positive regards. Cara-cara khusus bagaimana anak berkembang dan apakah
dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu
pada masa kecil. Pada waktu anak mulai berkembang, ia juga belajar membutuhkan
cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regards).
Anak akan merasa puas jika dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan
dari orang-orang lain, tetapi dia kecewa jika dia menerima celaan dan kurang
mendapat cinta dan kasih sayang. Oleh karena itu, peran orang tua sangat
penting bagi perkembangan anak. Berikan anak cinta dan kasih sayang yang
seutuhnya, jangan sampai anak tidak mengenali figur dari salah satu atau kedua
orang tuanya. Karena hal itu akan berpengaruh negatif bagi perkembangan anak.
Anak akan tumbuh menjadi suatu kepribadian sehat tergantung pada sejauh manakah
kebutuhan akan positive regards ini dipuaskan dengan baik. Anak mulai
mengembangkan sesuatu “pengertian-diri” (self-concept) melalui positive
regards. Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan
ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu
conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak
bersyarat).
C. Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya, Rogers
memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya:
1.
Keterbukaan pada Pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah
orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul
persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik
yang positif maupun negatif.
1.
Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, hidup
sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan. Setiap pengalaman dirasa segar dan
baru, seperti sebelumnya belum pernah ada dalam cara yang persis sama. Maka
dari itu, ada kegembiraan karena setiap pengalaman tersingkap. Rogers percaya
bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat
esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu
yang terjadi pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu
struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respons atas pengalaman momen
yang berikutnya.
2.
Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika
seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan
bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif)
sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat
baik.
4.
Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat
secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan
bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya
paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan
tindakan. Dan orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa
secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada
dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau peristiwa-peristiwa masa
lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka orang yang sehat melihat
sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang
mungkin ingin dilakukannya.
5.
Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan
kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk
memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif,
berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus
kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ABRAHAM MASLOW
A. Individu sebagai
Kesatuan Terpadu
Sebelum menguraikan teori tentang Hirarki Kebutuhan, Maslow
dalam karya masyhurnya, Motivation and Personality, memaparkan terlebih dahulu
sejumlah proposisi yang harus diperhatikan sebelum seseorang menyusun sebuah
teori motivasi yang sehat. Maslow pertama-tama menekankan bahwa individu
merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi. Pernyataan ini hampir
menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering dilupakan
dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian.
B. Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi
saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan
ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan
terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan
tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat
berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut:
1.
Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah,
misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan
jasmani lainnya.
2.
Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain
keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3.
Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa
memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik,dan persahabatan.
4.
Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor
penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor
eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat
untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut
kemampuannya.
Maslow menyebut teori Hirarki
Kebutuhan-nya sebagai sintesis atau perpaduan teori yang holistik dinamis.
Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu
mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi
potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar
mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi
mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga
menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu
berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang
melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi diri
adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan
hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan
akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri.
Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi
diri.
Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut
dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang
berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat
bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.
KEPRIBADIAN SEHAT
MENURUT ERICH FROMM
Fromm adalah seorang teoretikus
kepribadian yang handal, beliau sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl
Marx. Tulisan-tulisan fromm dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang
sejarah, sosiologi, kesusasteraan dan filsafat. Tema dasar dari semua tulisan
Fromm adalah orang yang merasa kesendirian dan terisolasi karena ia dipisahkan
dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua
spesies binatang hal itu adalah situasi khas manusia. Anak, misalnya, bebas
dari ikatan-ikatan primer dengan orang tuanya, tetapi dengan akibat bahwa ia
merasa terisolasi dan tak berdaya.
Dalam teorinya tentang irasionalitas manusia, fromm
mengembangkan dan memperhalus teorinya sendiri tentang kepribadian dalam suatu
seri buku-buku yang sangat populer pada saat itu. Sistemnya menggambarkan
kepribadian sebagai suatu yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang
mempengaruhi individu dalam masa kanak-kanak dan juga oleh kekuatan-kekuatan
historis yang telah mempengaruhi perkembangan spesies manusia.
Fromm menulis “kita adalah orang-orang yang harus menjadi
sesuai dengan keperluan-keperluan masyarakat di mana kita hidup ”. karena
kekuatan sosial dan kultural begitu penting, from percaya bahwa perlu
menganalisis struktur masyarakat (masa lampau dan sekarang) dikarenakan
memahami struktur anggota-anggota individu dalam masyarakat itu. Jadi, kodrat
masyarakat adalah kunci untuk memahami dan mengubah kepribadian manusia.
Sebagaimana halnya kebudayaan, maka sama halnya dengan individu. Apakah suatu
kepribadian itu sehat atau tidak sehat tergantung pada kebudayaan yang membantu
atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia yang positif.
Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk
kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan
menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya
individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Kerena itu kesehatan
psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika dibandingkan
dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah bagaimana suatu masyarakat
memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat tidak sehat atau sakit menciptakan
permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan
menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap individu. Suatu masyarakat
membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lainnya, menjadi
produktif dan kreatif, mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan
objektifitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi
sepenuhnya.
Fromm percaya bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan
yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional, suatu
kecenderungan bawaan untuk kehidupan yang produktif, untuk keharmonisan dalam
cinta. Dengan adanya kesempatan, kecenderungan yang diwariskan ini akan
berkembang, yang memberikan individu berkembang untuk menggunakan sepenuhnya
potensi yang ada.
Menurut fromm, kita adalah makhluk yang unik dan penyendiri.
Sebagai akibat dari evolusi hewan yang sederhana, kita tidak bersatu dengan
alam; kita telah mengatasi alam. Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah
laku kita tidak terkait pada mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaaan
yang sangat penting antara manusia dengan binatang adalah terletak pada
kemampuan kita akan kesadaran diri, pikiran, dan khayal.
Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran
jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya,
kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati
dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat,
berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan
takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi
produktif , yakni suatu konsep yang
serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang
mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang
sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata
“orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi
pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual,
emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan
dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan
Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah cinta yang
produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
Cinta yang produktif
adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana rekan-rekan dapat
mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang produktif
merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita
tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang
produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian, tanggung jawab,
respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang produktif
meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir
yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan
yang berkenaan dengan orientasi produktif; kebahagian itu menyertai seluruh
kegiatan produktif. Fromm menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan
bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian
merupakan prestasi kehidupan yang paling luhur.
Suara hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan
suara hati humanistik. Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari
luar yang di internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan
suara hati humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu
perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku
bersifat internak dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang
cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah
laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh persetujuan dan kebahagian dari
dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena
kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila
masyarakat-masyarakat yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai
orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan
sehat, yaitu masyarakat yang memajukan produktivitas.
Ciri-ciri kepribadian
yang sehat
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi
kebebasan dan keamanan.
1. Hubungan
Manusia menyadari hilangnya
ikatan utama dengan alam dan dengan satu
sama lainnya. Kita mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah sendirian dan
tak berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan
orang-orang lain; kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka
untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Fromm percaya bahwa
pemuasaan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang lain ini sangat
penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku yang irasional, bahkan
penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat dielakan karena kegagalan
dalam memuaskan kebutuhan ini. Dalam sistem fromm, orang-orang yang tidak dapat
mengamati dunia secara objektif, yang dapat mengamatinya hanya menurut proses-proses
batin, telah mengundurkan diri kedalam diri mereka dan kehilangan seluruh
kontak dengan kenyataan. Inilah definisi tradisional tentang penyakit jiwa.
2. Trasendensi
Trasendensi berhubungan erat
dengan kebutuhan akan hubungan seperti kebutuhan manusia untuk mengatasi atau
melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat
kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan,
manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk
yang aktif dari kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan
menciptakan (anak-anak, ide-ide, kesenian atau barang material) manusia
mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai
suatu perasaan akan maksud dan kebebasan.
3. Berakar
Hakikat dari kondisi manusia
seperti kesepian dan tidak berartihal ini timbul dari pemutusan ikatan-ikatan
utama dengan alam. Tanpa akar-akar ini orang tak akan berdaya, jelas merupakan
kondisi yang amat berat. Cara yang ideal ialah membangun suatu perasaan
persaudaraan denag sesama umat manusia, suatu perasaan keterlibatan, cinta,
perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan solidaritas denagn
orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan akan berakar, untuk yang
mengkoneksikan dan berhubungan dengan dunia luar.
4. Perasaan
identitas
Manusia juga membutuhkan suatu
perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu identitas menempatkannya
terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaanya tentang dia, siapa dan apa.
Cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan ini ialah individualitas, proses
seseorang menciptakan suatu perasaan tertentu tentang identitas diri.
Orang-orang yang mengalami individualitas yang berkembang baik mengalami diri
mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka
tidak dibentuk oleh orang-orang lain.
5. Kerangka
orientasi
Bersambung dengan pencarian suatu
perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame of reference atau konteks
dengan mana seseorang menginterprestasikan semua gejala dunia. Setiap individu
harus merumuskan suatu gambaran konsisten tentang dunia yang memberikan
kesempatanuntuk memahami semua peristiwa dan pengalaman. Dasar yang ideal untuk
kerangka orientasi adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk
mengembangkan suatu gambaran realitas dan objektif tentang dunia. Terkandung
dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat dunia secara objektif, untuk
menggambarkan dunia denagn tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa
subjetif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan didalam diri.
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa kepribadian sehat adalah milik dari setiap individu,
pada dasarnya manusia dilahirkan dalam kondisi yang bahagia didalam keadaan
menyakitkan sekalipun. Pribadi yang sehat terdapat di setiap insan manusia yang
mau menerima kekurangan dan kelebihan dengan penuh bahagia serta menyadari arti
kehidupan dengan penuh kebijaksanaan. Maka dari itulah kepribadian yang sehat
itu muncul.
Daftar Pustaka
Fiest, Jess &
Gregory J. Fiest. 2010. Teori Kepribadian (Theories
of Personality). Jakarta: Salemba Humanika.
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Suryabrata, Sumadi, 1986. Psikologi Kepribadian. Jakarta: CV. Rajawali.
Yusuf ., Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda.
Hall, C.S., Lindzey, G. (1993). Psikologi Kepribadian 2; teori-teori holistic(organismic-fenomenologis).
Yogyakarta: Kaniusius.
Siswanto. (2007). Kesehatan
Mental. Yogyakarta: Andi.
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: KANISUS