Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal

Dampak Sosial Interaksi Manusia & Internet

Internet adalah sebuah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite, dimana seseorang yang menggunakan komputer yang terhubung dalam sistem ini dapat bertukar informasi satu sama lain. Email, chat room, dan pesan instan membantu orang tetap berkomunikasi. internet juga bisa dimanfaatkan untuk transaksi bisnis secara online.
Hal-hal tersebut dapat terlihat dari semakin banyaknya orang yang lebih memilih mengirim surat atau laporan melalui email, orang-orang yang lebih memilih belanja online daripada datang langsung ke toko. Dalam dunia pendidikan pula, teknologi internet hadir sebagai media yang sangat multifungsi. Berbagai peranan internet antara lain sebagai akses kesumber informasi, alat bantu pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan sebagai infrastruktur system informasi dalam institusi lembaga pendidikan. Berbagai peranan ini dinilai sangat penting karena dapat meningkatkan arus informasi dengan sangat cepat dan menjadi poin utama bagi perkembangan pendidikan di Indonesia di era global saat ini. Internet memiliki berjuta manfaat. Namun seiring dengan jutaan manfaat tersebut, internet juga memiliki berjuta dampak negatif.
Tiap pengguna internet pasti sudah pernah mendapatkan berbagai dampak positif maupun negatif meskipun terkadang secara tidak sadar. Dampak positif yang didapat dari penggunaan internet diantaranya adalah:
1.       Membuat masyarakat menjadi lebih kreativ dan inovatif
2.       Membuat masyarakat lebih sadar akan hal-hal yang terjadi disekitarnya
3.       Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena sekarang masyarakt desa puun bisa mengakses internet.

Dampak sosial
Dampak sosial dari interaksi manusia dengan internet ditinjau dari bidang psikologis, ada beberapa hal yang bisa dibilang menjadi dampak psikologis dari interaksi manusia dengan internet, diantaranya :
1.       Perilaku Antisosial
Bentuk perilaku yang berlawanan dengan norma sosial yang berlaku di masyarakat, yang meliputi pelanggaran hukum maupun perilaku menyimpang. Berdasarkan penelitian, penggunaan komputer terutama game yang mengandung kekerasan akan memberikan efek yang sama dengan terpaan kekerasan yang ditampilkan di televisi. Hal tersebut membuat anak tidak dapat membedakan antara dunia nyata dan maya sehingga kekerasan dapat dipraktikkan dan menjadi hal yang biasa. ‘serangan’ pornografi di internet juga menjadi permasalahan utama karena menimbulkan efek yang menghawatirkan pada remaja bahkan anak-anak. Banyak situs-situs porno yang memanfaatkan nama situs terkenal yang akrab dan biasa dikonsumsi anak-anak.
2.       Computer anxiety
Merupakan ketakutan terhadap computer atau disebut juga dengan cyberphobia dan computerphobia. Orang-orang yang terkena efek ini kebanyakan adalah individu yang lemah dalam hal-hal teknis, matematis dan biasanya pernah mengalami hal buruk dengan komputer, misalnya mengkonsumsi komputer berlebihan sehingga memicu penyakit vertigo, nausea dan keringat dingin. Cyberphobia juga disebabkan karena adanya dorongan dari diri individu yang menolak komputer karena mereka takut mengacaukan komputer ketika mereka menekan tombol yang salah, tidak mempercayai perlindungan privasi yang dijanjikan provider internet, dan perasaan bersalah yang berlebihan ketika gagal memecahkan masalah yang dihadapi dengan komputer.
3.       Internet Addiction Disorder (IAD)
Gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Kemampuan komputer untuk menampilkan audio dan visual secara interaktif membuat penggunanya untuk terus kembali dan menggunakannya, baik sebagai hiburan maupun sebagai pemenuhan kebutuhan dalam mencari informasi. Pengguna komputer terutama anak-anak cenderung ”ketagihan” ketika mereka mulai mengenal permainan komputer. Mereka asyik bermain, berpetualang di dunia maya dan melupakan tugas-tugas dan kehidupannya di dunia nyata.
Pengguna yang mengkonsumsi komputer diatas 4 jam termasuk dalam kategori heavy sehingga berpotensi untuk menjadi pecandu teknologi ini. Apabila sudah mengalami kecanduan, maka penggunanya tidak tanggung-tanggung untuk menghasbiskan uang dan melakukan apapun demi mendapatkan dan terus memperoleh akses terhadap komputer dan internet.
4.       Narsisme
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Western Illinois University, ada hubungan langsung antara jumlah teman facebook dan pengikut di twitter dengan kebiasaan seseorang untuk bersikap narsisme. Menurut KBBI, narsisme sendiri merupakan hal atau keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan, serta hal atau keadaan yang memiliki kecenderungan keinginan seksual dengan diri sendiri. Dr Pulkit Sharma, Psikolog Klinis dan Therapis Psikoanalisis, seperti yang dikutip dari Healthmeup, menyebutkan, ada korelasi yang kuat antara batin, kesepian dan kekosongan jumlah waktu dan uang yang diinvestasikan dalam media sosial. “Orang-orang sengaja membuat gambar besar di media sosial. Seorang klien saya terobsesi dengan memiliki jumlah banyak dari teman-teman online dan satu lagi menghabiskan banyak biaya untuk mendapatkan foto profil yang menarik minat,” lanjutnya.
Menurut Sharma, selain ingin menyebarkan informasi, kebiasaan narsisme menunjukkan bahwa seseorang tersebut merasa kesepian, terisolasi dan rapuh. Orang tersebut dikatakan sebagai orang yang tidak dapat tampil maksimal dalam kehidupan nyata, sehingga pada akhirnya mereka bergegas ke media sosial untuk mendapatkan pengganti. Orang-orang melakukannya untuk menarik perhatian atau mendapatkan kepastian.
Jadi, sudah kita ketahui bahwa internet membawa dampak positif maupun negative terhadap interaksi setiap manusia, itu semua tergantung bagaimana masing-masing induvidu tersebut menggunakan internet dengan bijak. Jika digunakan secara tidak bijak maka dampak negative-lah yang akan diperoleh. Jadi pergunakanlah internet secara bijak dan tidak berlebihan.

Sumber :
  • http://dhiyadhey.blogspot.co.id/2014/01/dampak-sosial-dari-interaksi-manusia.html
  • https://asmaranishabrina.wordpress.com/2014/01/16/dampak-sosial-dari-interaksi-manusia-dan-internet-dilihat-dari-berbagai-tinjauan-bidang-psikologis/
  • http://caesar4off.blogspot.co.id/2015/01/2pa07-tugas-iv-kelompok-6-dampak-sosial.htm
Kinerja Team :

13514631
Searching
14514983
Typing
15514540
Editor
17514563
Searching
18514917
Typing
1A514308
Sarana Prasara

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / U-Blog

Template by : Hikman Tartila / powered by :U-Blog